118 PERSONAL TNI DAN POLRI DI PINOGU UNTUK PENANGGULANGAN TERORIS?

Posted by Unknown on 06.26 with No comments

WIMPinogu – Masyarakat pinogu dikagetkan dengan kedatangan ratusan personil TNI yang dipimpin langsung oleh Dandim 1304 Gorontalo, selasa (03/05). Suara nyanyian dengan suara lantang nyaring terdengar saat memasuki pintu gerbang pinogu, sontak masyarakat berkumpul dan bertanya-tanya apakah pinogu menjadi tempat persembunyian teroris?. Sore itu seluruh personil mengadakan apel pengecekan kelengkapan anggota, tim yang datang terdiri dari angota Kodim 1304 (16 Personil), Brigif 22 (51), Armed (25), Zipur (15), AL (2), AU (2), PM (2), Tenaga kesehatan TNI (2), Polisi (5) dan perwakilan Korem (1 orang).

Aripin Karaka selaku babinsa kecamatan pinogu menerangkan bahwa kedatangan TNI dan Polri ke pinogu bukanlah operasi pembasmian teroris, semua personil yang datang tergabung dalam TMMD (Tentara Manunggal Membangun Desa) tujuan utamanya ialah membantu masyarat dalam melaksanakan pembangunan, baik fisik maupun non fisik. “meskipun demikian, TNI yang datang juga memberikan informasi kepada masyarakat tentang penanggulangan teroris dan segera melaporkan kepada petugas jika ada orang yang tidak dikenal dan terlihat mencurikan” jelas Aripin Karaka.


TMMD rencananya akan berada dipinogu selama satu bulan untuk menyelesaikan pekerjaan jalan rabat beton sepanjang satu kilometer (1 Km) dengan lebar dua meter (2 m) dari anggaran pemerintah sebesar satu milyar (1 M). Bersama TNI masyarakat pinogu bergotong royong membangun jalan, setiap harinya secara bergantian (sesuai dengan jadwal yang telah disusun oleh kepala desa) masyarakat mengambil material pasir dan kerikil di sungai. Tak hanya pria, kaum wanita pun turut berbartisipasi. Bagi yang punya motor mengangkut semen dari jembatan tulabolo ke lokasi pekerjaan dengan jarak tempuh sekitar 40 Km.



Abd Wahab Hadju (Pakuni) selaku camat pinogu mengaku sangat senang dengan program TMMD ini, karena anggarannya bisa dipertanggung jawabkan dengan hasil yang memuaskan. “jika dikerjakan oleh kontraktor, kadang hasil pekerjaan amburadul (berantakan) dan tidak bisa selesai tepat waktu” tutur Pakuni. Pakuni pun bersama kepala-kepala desa terjun langsung membantu masyarakat dan TNI. 
Categories: